Friday, 17 April 2015

4 LANGKAH KESELAMATAN


Sebelum melaksanakan pekerjaan kita sehari – hari hendaknya kita selalu memperhatikan masalah keselamatan kita selama bekerja dan juga keselamatan orang lain di sekitar kita, jadi jangan sampai kita hanya mengejar target untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhatikan keselamatan kita dan orang lain di sekitar kita.
Berikut adalah Langkah – langkah keselamatan yang dapat kita jadikan pedoman sebelum dan selama bekerja  :

1. Adakah Situasi yang Membahayakan ???
Kita harus memperhatikan kondisi lingkungan kerja  apakah ada situasi atau kondisi tempat kerja kita yang dapat membahyakan dan belum teridentifikasi serta belum dilakukan pengendaliannya ?, misalnya : Jalan yang masih licin, jalan yang berdebu, lantai yang licin dan lain – lain.








2.   Adakah Peralatan yang Membahayakan…???

   Perlu sekali kita periksa kondisi peralatan sebelum memulai pekerjaan hal ini dapat kita lakukan dengan melakukan pemeriksaan peralatan sebelum digunakan atau / Pre start Check, hal ini sangat penting sehingga kita dapat mengetahui adanya kerusakan peralatan yang akan kita gunakan yang dapat menjadi penyebab kecelakaan, misalnya Tools yang sudah aus, hammer yang sudah tidak rata permukaanya, atau kendaraan yang rusak steringnya, tidak berfungsi rem kaki / rem parking  dll.


3.   Adakah orang yang melakukan perbuatan membahayakan ….???

      Selain kita memperhatikan kondisi lingkungan dan peralatan yang akan kita gunakan maka perlu juga kita perhatikan orang – orang disekitar kita apakah orang – orang di sekitar kita bekerja dengan cara yang aman, sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku atau ada orang yang bekerja / melakukan perbuatan yang membahayakan. baik membahayakan dirinya sendiri atau membahayakan orang lain termasuk membahayakan anda.



4.    Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya ….???

    Langkah terakhir adalah melakukan tindakan jika salah satu atau ketiga hal tersebut terjadi. kita harus berusaha untuk memperbaikinya sesuai dengan kemampuan dan kewenangan kita.misalnya adanya jalan yang retak atau berlobang maka yang dapat kita lakukan adalah melaporkan kepada petugas yang berwenang agar segera diketahui dan dilakukan tindakan perbaikan.  

LUKA BAKAR





Luka bakar
adalah sejenis cedera pada daging atau kulit yang disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi. Luka bakar yang hanya mempengaruhi kulit bagian luar dikenal sebagai luka bakar superfisial atau derajat I. Bila cedera menembus beberapa lapisan di bawahnya, hal ini disebut luka bakar sebagian lapisan kulit atau derajat II. Pada Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit atau derajat III, cedera meluas ke seluruh lapisan kulit. Sedangkan luka bakar derajat IV melibatkan cedera ke jaringan yang lebih dalam, seperti otot atau tulang.
Gejala dan Tanda
Karakteristik luka bakar bergantung pada kedalamannya. Luka bakar superfisial menyebabkan nyeri selama dua atau tiga hari, yang dilanjutkan dengan pengelupasan kulit selama beberapa hari berikutnya. Individu yang menderita luka bakar berat mungkin menunjukkan perasaan tidak nyaman atau mengeluhkan adanya tekanan dibandingkan nyeri. Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit mungkin sepenuhnya tidak sensitif terhadap sentuhan ringan atau tusukan. Luka bakar superfisial biasanya berwarna merah, sedangkan luka bakar berat bisa berwarna merah muda, putih atau hitam. Luka bakar di sekitar mulut atau rambut yang terbakar di dalam hidung bisa mengindikasikan terjadinya luka bakar di saluran napas, Tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan meliputi: sesak napas, serak, dan stridor atau mengi. Rasa gatal umum dialami selama proses penyembuhan, serta terjadi pada 90% orang dewasa dan hampir semua anak. Mati rasa atau kesemutan masih dapat dirasakan dalam waktu yang lama setelah cedera listrik. Luka bakar juga bisa menyebabkan gangguan emosional dan psikologis.

Penyebab
Luka bakar disebabkan oleh berbagai sumber eksternal yang dapat digolongkan menjadi panas, kimia, listrik, dan radiasi. Penyebab paling umum dari luka bakar adalah: kebakaran atau api (44%), air panas (33%), benda panas (9%), listrik (4%), dan zat kimia (3%).Sebagian besar (69%) cedera luka bakar terjadi di rumah atau tempat kerja (9%),dan kebanyakan adalah akibat kecelakaan, sementara 2% disebabkan oleh serangan orang lain, dan 1-2% disebabkan oleh percobaan bunuh diri. Sumber-sumber ini bisa menyebabkan cedera inhalasi di saluran napas dan/atau paru-paru.

Patofisiologi
Ukuran luka bakar ditentukan berdasarkan persentase dari luas permukaan tubuh (LPB) yang terkena luka bakar sebagian atau seluruh lapisan kulit. Luka bakar derajat satu hanya menunjukkan warna merah dan tidak melepuh tidak termasuk kedalam perkiraan ini. Kebanyakan luka bakar (70%) mengenai kurang dari 10% LPB. Terdapat beberapa cara untuk menentukan LPB, didalamnya termasuk "aturan sembilan", tabel Lund dan Browder, serta perkiraan berdasarkan ukuran telapak tangan seseorang. "Aturan sembilan" sangat mudah diingat tetapi hanya akurat untuk orang yang berusia lebih dari 16 tahun. Estimasi yang lebih akurat akan diperoleh bila menggunakan tabel Lund dan Browder, yang juga mempertimbangkan berbagai proporsi bagian tubuh pada orang dewasa dan anak-anak. Ukuran telapak tangan seseorang (termasuk telapak dan jari) mendekati 1% dari LPBnya.

Tingkat Keparahan
Klasifikasi American Burn Association
Ringan
Sedang
Berat
Dewasa <10% LPB
Dewasa 10-20% LPB
Dewasa >20% LPB
Usia muda atau tua < 5% LPB
Usia muda atau tua 5-10% LPB
Usia muda atau tua >10% LPB
<2% luka bakar yang mengenai
seluruh lapisan kulit
2-5% luka bakar yang mengenai seluruh
lapisan kulit
>5% luka bakar yang mengenai
seluruh lapisan kulit
Cedera tegangan tinggi
Luka bakar tegangan tinggi
Kemungkinan cedera inhalasi
Diketahui menderita cedera inhalasi
Luka bakar melingkar
Luka bakar signifikan pada muka,
persendian, tangan dan kaki





Pencegahan
Berdasarkan sejarah, sekitar setengah dari luka bakar dapat dicegah. Program pencegahan luka bakar secara signifikan telah menurunkan tingkat kejadian luka bakar yang bersifat serius. Tindakan pencegahan termasuk: membatasi suhu air panas, alarm asap, sistem penyemprot air, konstruksi bangunan yang sesuai, dan pakaian tahan api.

Penatalaksanaan

Tindakan resusitasi dimulai dengan menilai dan menstabilkan jalan napas, pernapasan, serta sirkulasi penderita. Jika dicurigai terjadi cedera inhalasi, mungkin diperlukan intubasi awal. Pendinginan dini (selama 30 menit pertama sejak terjadinya luka bakar) akan mengurangi kedalaman luka bakar dan nyeri, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati karena pendinginan berlebih dapat menimbulkan hipotermia. Tindakan ini harus dilakukan dengan menggunakan air dingin 10–25 °C (50–77 °F) dan bukan air es, karena air es dapat menyebabkan cedera yang lebih parah. 

Thursday, 16 April 2015

BERBAGI SEMUA DUNIAKU

Selamat datang di blog saya. Terimakasih telah bersedia untuk berkunjung. Disini saya akan membagikan informasi yang saya punya dan semoga bermanfaat bagi anda. Bagi anda yang telah berkunjung saya harapkan berkenan mengisi komentar dalam setiap artikel saya dan jangan lupa Join this site.
Terimakasih kepada para blogger yang telah bersedia menyajikan tutorial membuat blog yang akhirnya tercipta blog saya ini. Saya mohon maaf jika ada kata yang salah atau kurang berkenan dalam menuliskan postingan-postingan saya. Saya ucapkan selamat berkunjung!!

Ttd

Hengky Dian Kumara

My Family









DIABETES MILITUS




1.  Pengertian :
Gangguan kesehatan yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan/penurunan hormon insulin. Kadar gula dalam darah melebihi batas normal sehingga mengakibatkan gula mulai keluar dari darah  dan masuk ke dalam urin.       
2.    Hormon Insulin :
Hormon/zat yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas,yang bertugas memasukkan gula kedalam sel darah. Gula di dalam sel darah digunakan sebagai bahan bakar/sumber tenaga.

3.    Faktor pencetus :
3.1  Keturunan
3.2  Infeksi virus
3.3  Pola hidup yang salah
3.4  Proses penuaan
3.5  Stress
3.6  Dosis insulin berkurang/penghentian insulin

4.    Gejala :
4.1  Sering buang air kecil
4.2  Mudah haus
4.3  Badan lemah/lesu
4.4  BB turun cepat
4.5  Luka sukar sembuh        infeksi (gangren)        amputasi
4.6  Penglihatan kabur
4.7  Kerusakan ginjal        cuci darah
4.8  Impoten
4.9  Melahirkan bayi > 4 kg

5.    Komplikasi :
AKUT       : jantung, stroke, Kebutaan, kematian
KRONIK   : cacat
Untuk penderita Diabetes Militus tidak ada istilah sembuh, yang ada diabetes terkontrol. Hal ini dapat dicapai dengan control metabolic yang baik tercermin pada normal nya kadar gula darah & lemak darah, antara lain :
5.1  Kadar gula darah puasa : 80 – 110 mg/dl
5.2  Kadar gula darah 2 jam sesudah makan : 110 – 160 mg/dl
5.3  HbAlc : 4 – 6,5
5.4  Kadar kolesterol total : < 200 mg/dl
5.5  Trigliserid : < 200 mg/dl
5.6  Tekanan darah : < 140/90 mmHg

6.    Cara mengontrol :
6.1  Kendalikan berat badan
6.2  Kurangi konsumsi cemilan & minuman kaya gula (diet rendah gula)
6.3  Kurangi asupan karbohidrat (menu seimbang)
6.4  Konsumsi banyak sayur & buah
6.5  Olahraga secara teratur
6.6  Cek kadar gula secara rutin
6.7  Minum obat secara teratur